Latest Post
Ulil Azmi
4. Isa
Banyak hal yang menunjukkan
bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam
menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai
seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi
fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan
dan ketaatan dalam beribadah. “Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol.
Ia keluar dalam keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya
tampak pucat karena kelaparan dan bibirnya tampak kering karena
kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah
seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan
izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah
kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab: "Di mana rumahmu
wahai Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku
adalah air, makananku adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan
di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di saat matahari terletak di Timur,
bungaku adalah tanaman-tanaman bumi,
pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia,
teman-temanku adalah orang-orang yang fakir, orang-orang yang sakit, dan
orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi
dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu
sore dan aku tidak menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang
jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?
Mukjizat nabi Isa as
o
Lahir tanpa adanya seorang ayah,
o
Dapat berbicara sewaktu masih bayi,
untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel,
o
Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah
mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi,
o
Menyembuhkan orang buta,
o
Diberi kemampuan melihat hal-hal
yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia
tidak menyaksikannya secara langsung,
o Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun